Namun, kondisi lapangan yang tidak mulus dan kerap terjadinya pungli biaya parkir membuat Persib dan Bobotoh ingin meninggalkan GBLA dan kembali menggunakan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Soreang Kabupaten Bandung.
Meski kapasitas penonton tidak sebesar GBLA, namun kondisi lapangan SJH baik dan kenyamanan Bobotoh juga lebih baik.
Pembangunan Stadion GBLA yang sering jadi ajang balap liar knalpot bising menang belum benar-benar kelar. Masih banyak bagian stadion yang belum tuntas, seperti pagar pembatas dengan kompleks perumahan.
Stadion GBLA sejak awal pembangunannya bermasalah. Dana pembangunan dikorupsi sehingga bangunan stadion sempat mengalami rekat dan amblas.
Stadion GBLA memang tidak benar-benar dibangun untuk Persib, tapi ada niat lain yaitu agar pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) tidak ditolak warga sekitar. Ibaratnya, Stadion GBLA untuk membujuk warga sekitar agar tidak menentang PLTSa.
Dilansir situs resmi Persib, pelatih Djadjang Nurdjaman kemungkinan akan mulai pindah ke SJH sejak laga keempat Liga 1.
Menurut Djanur, kondisi lapangan Stadion GBLA bergelombang sehingga tidak mendukung pola permainan Persib.
Kapten tim Atep juga mengatakan, kondisi lapangan GBLA membuat pemain lebih cepat lelah karena bergelombang alias tidak mulus.
Pelatih, kapten, pemain, dan bobotoh sudah kompak agar Persib Bandung meninggalkan Stadion GBLA dan kembaki ke Stadion SJH yang selama ini nyaman, tidak ada masalah, bahkan lebih bersahabat dengan Maung Bandung dalam urusan cetak gol.
Di Stadion GBLA Persib Bandung tampak sulit mencetak gol. Setalah kalah 1-2 dari Bali United di pertandingan uji coba, Persib ditahan imbang 0-0 oleh Arema FC di laga perdana Liga 1.
Selamat Tinggal GBLA! SJH, sampai jumpa kembali! Hidup Persib!!!
Post a Comment
Post a Comment