Bener?
Admin saja yang asli urang Sunda, dalam keseharian, kayaknya lebih banyak ngomong Indonesia daripada pake basa Sunda.
Apa alasannya? Itu tadi salah satunya, yakni "takut kasar". Soalnya, dalam bahasa Sunda, ada yang namanya "undah usuk basa". Ada tingkatannya. Feodal pisan nya? He he... heureuy ah!
Contohnya nih, kata "makan", dalam bahasa Sunda itu sangat beragam. Ini dia "makan" dalam bahasa Sunda:
- Emam
- Tuang
- Neda
- Dahar
- Nyatu
- Madang
- Hakan
- Lebok
- Jajablog
- Lolodok
- Tetegig
Nah, kan? Banyak pisan! Kata-kata tersebut disesuaikan dengan lawan bicara lho! Sangat tidak sopan (kasar) jika Anda bilang "lebok" atau "nyatu" kepada orangtua atau orang yang dihormati.
Jadi, kosa kata dalam bahasa Sunda banyak pisan, dan ada cara menggunakannya. Makanya urang Sunda sendiri harus belajar bahasa Sunda.
Contoh lain, dalam bahsa Sunda, kata "jatuh" itu banyak ragamnya. Tergantung proses jatuh atau situasi jatuhnya bagaimana:
- Geubis
- Labuh
- Murag
- Ragrag
- Tisolédat
- Tigatruk
- Tikoséwad
- Tigolésat
- Tigebrus
- Tikusruk
- Tijengkang
- Tiseureuleu
- Tijungkel
- Tikoséwad
- Ngagulundung
- Ngagubrag
- Ngagolosor
- Tijalikeuh
- Morosot
- Tijungkir
- Ticengklak
- Ngagorolong
- Tigulitik
- Tikucuprak
- Titiliktikan
- Tigedebrug
- Tigejebur
- Tisorodot
- Tikudawet
- Titotolonjong
- Tigorobas
- Titajong
- Tilelep
- Tiguling
Heu heuh.... banyak pisaaaannn!
Contoh satu lagi ya. Misalnya, kata sapaan "kamu" atau "Anda". Dalam bahasa Sunda ada banyak juga macamnya:
- Maneh
- Anjeun
- Sia
- Salira
- Naon deu tah...?
Itu dia, karenanya ada "undak-usuk" atau tingkatannya, sopan tidak sopan, juga situasi dan kondisi, maka banyak urang Sunda sendiri yang merasa susah ngomong Sunda.
Leres teu...?
Post a Comment
Post a Comment